Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi ancaman serius terutama di daerah tropis seperti Indonesia, apalagi saat musim hujan tiba. Meningkatnya genangan air menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak, membuat risiko infeksi pun melonjak tajam.
Yang lebih mengkhawatirkan, gejala demam berdarah kerap kali dianggap sepele karena mirip dengan flu biasa atau demam ringan. Padahal, jika tidak ditangani sejak awal, penyakit ini bisa berujung pada komplikasi fatal, bahkan kematian. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali ciri-ciri awal penyakit ini dan segera mencari penanganan medis.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai gejala demam berdarah yang sering diabaikan, bagaimana cara membedakannya dengan penyakit lain, serta langkah cepat yang dapat diambil agar tidak berakhir tragis. Yuk, simak dengan saksama!
Apa Itu Demam Berdarah dan Bagaimana Cara Penularannya?
Demam berdarah adalah penyakit infeksi virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang telah membawa virus dengue. Penyebarannya sangat cepat dan bisa menular dari satu orang ke orang lain melalui vektor nyamuk ini.
Virus dengue memiliki empat serotipe berbeda (DEN-1 hingga DEN-4). Seseorang yang pernah terkena satu serotipe belum tentu kebal terhadap yang lainnya, sehingga sangat memungkinkan mengalami infeksi berulang yang justru lebih parah. Oleh karena itu, penting untuk tidak menganggap enteng penyakit ini.
Gejala Awal Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai
Mengetahui gejala sejak dini adalah kunci utama untuk menyelamatkan nyawa. Berikut adalah beberapa gejala awal demam berdarah yang perlu diwaspadai:
1. Demam Tinggi Mendadak
Salah satu ciri paling khas adalah demam tinggi mendadak yang bisa mencapai 39–40°C. Demam ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Tidak seperti demam biasa, demam berdarah datang secara tiba-tiba dan tidak selalu disertai batuk atau pilek.
2. Nyeri Hebat di Kepala dan Belakang Mata
Penderita demam berdarah sering mengeluhkan sakit kepala intens, terutama di daerah dahi dan belakang mata. Rasa nyerinya menusuk dan berbeda dari sakit kepala biasa.
3. Nyeri Otot dan Sendi
Gejala ini sering disebut dengan istilah “breakbone fever” karena penderita merasa seolah-olah tulang-tulangnya patah akibat nyeri hebat di sendi dan otot. Ini adalah ciri khas infeksi virus dengue.
4. Mual dan Muntah
Gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, dan nyeri perut bisa terjadi pada tahap awal. Ini menandakan bahwa tubuh mulai mengalami gangguan akibat virus yang menyerang sistem pencernaan.
5. Ruam Kulit atau Bintik Merah
Beberapa pasien mengalami munculnya bintik merah di kulit, yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil. Bintik ini biasanya tidak hilang saat ditekan dan sering muncul di kaki, lengan, atau dada.
Tanda-Tanda Demam Berdarah Mulai Masuk Tahap Bahaya
Setelah fase demam tinggi berakhir, justru fase kritis dimulai. Banyak orang salah mengira bahwa ketika demam mereda, penyakitnya sembuh. Padahal, fase ini bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani.
1. Penurunan Trombosit Secara Drastis
Trombosit merupakan sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. Jika jumlahnya turun drastis, penderita akan rentan mengalami perdarahan internal, mimisan, atau gusi berdarah.
2. Perdarahan di Bawah Kulit
Selain bintik merah, penderita bisa mengalami lebam yang muncul tiba-tiba tanpa benturan. Ini mengindikasikan bahwa tubuh sedang mengalami perdarahan internal yang serius.
3. Perut Membesar dan Nyeri Hebat
Nyeri perut yang parah dan pembengkakan di area perut bisa menandakan adanya kebocoran plasma darah ke rongga perut. Kondisi ini sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan cepat.
4. Syok Dengue (Dengue Shock Syndrome)
Gejala seperti tekanan darah turun drastis, kulit pucat, tubuh dingin, dan kehilangan kesadaran merupakan tanda bahwa penderita mengalami syok. Ini merupakan tahap paling berbahaya dari demam berdarah.
Langkah Cepat Saat Muncul Gejala Demam Berdarah
Saat seseorang menunjukkan beberapa gejala yang telah disebutkan, segera lakukan pemeriksaan darah di fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan trombosit dan hematokrit sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara akurat.
Tips Penanganan Awal:
- Istirahat total dan perbanyak konsumsi cairan (air putih, oralit, jus jambu).
- Hindari obat berbasis aspirin karena dapat memperparah perdarahan.
- Awasi perkembangan gejala dan suhu tubuh secara rutin.
Jangan menunda untuk pergi ke dokter, karena dalam kasus demam berdarah, waktu adalah segalanya.
Kesimpulan: Waspadai Gejala, Selamatkan Nyawa
Demam berdarah bukanlah penyakit yang bisa diremehkan. Tanpa deteksi dini dan penanganan yang tepat, kondisi penderita bisa memburuk dengan cepat, bahkan mengancam jiwa. Mengetahui gejala awal seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan bintik merah, serta gejala lanjutan seperti penurunan trombosit dan gejala syok, dapat membuat perbedaan besar antara pemulihan dan kondisi fatal.
Jaga kebersihan lingkungan, waspadai genangan air, dan edukasi diri serta keluarga tentang bahaya demam berdarah. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan medis dan hindari pengobatan sendiri.